Papua – Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., memimpin langsung acara penyerahan Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) kepada ahli waris personel Polda Papua yang gugur dalam melaksanakan tugas. Kegiatan ini berlangsung di Aula Cenderawasih Polda Papua, Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 08, Jayapura Utara, Jumat (11/07).
Dalam sambutannya, Kepala Biro SDM Polda Papua, Kombes Pol. Sugandi, S.I.K., menekankan bahwa santunan ini merupakan bentuk penghormatan dan kepedulian institusi Polri terhadap personel yang telah mengorbankan nyawanya dalam tugas.
“Ini adalah hak yang wajib diberikan kepada anggota Polri yang gugur, sebagai wujud nyata dari perhatian dan penghargaan institusi kepada mereka dan keluarganya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa besaran santunan yang diberikan mencapai sekitar Rp 450 juta, ditambah beasiswa sebesar Rp 30 juta per anak bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Kami berharap santunan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kami juga mendorong agar dokumen resmi seperti petikan KPLB dari SSDM disimpan dengan baik, karena bisa menjadi jalur khusus bagi putra-putri anggota Polri yang ingin melanjutkan cita-cita orang tuanya melalui jalur privillage,” ujar Kombes Sugandi.
Sementara itu, Pimpinan Asabri Cabang Jayapura, Kartono, S.E., M.M., menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya personel Polri di Papua.
“Saya mewakili seluruh jajaran Asabri menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga santunan ini dapat menjadi pelipur lara dan membantu keluarga dalam menjalani hari-hari ke depan,” ungkap Kartono penuh haru.
Penyerahan santunan secara simbolis dilakukan oleh perwakilan PT. Asabri kepada Wakapolda Papua, yang kemudian menyerahkannya langsung kepada keluarga almarhum personel. Mereka yang menerima santunan adalah keluarga Brigpol Anumerta Ronaldo M. Enok, korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya; keluarga Aiptu Anumerta Hidayat Suratno Harto, korban pembacokan di sebuah warung di Kabupaten Lanny Jaya; dan keluarga Brigpol Anumerta Tri Yudha Argadianto, yang juga menjadi korban pembacokan di daerah yang sama.
Suasana haru menyelimuti Aula Cenderawasih saat prosesi penyerahan berlangsung. Setelah kegiatan utama selesai, seluruh peserta melaksanakan sesi foto bersama sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan terakhir.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan hak dan kepastian hukum kepada ahli waris, tetapi juga sebagai bentuk dukungan moral dan emosional dari institusi Polri.
“Kami tidak akan pernah melupakan jasa dan pengorbanan para personel yang telah gugur. Keluarga mereka adalah bagian dari keluarga besar Polri, dan sudah seharusnya kita hadir memberi kekuatan,” ujar Wakapolda Brigjen Pol. Faizal Ramadhani menutup kegiatan tersebut.(rd)