Papua – Program dialog interaktif “Polisi Menyapa” kembali diselanggarakan dengan membawa topik “Masyarakat Adalah Mitra Polisi”. Acara ini berlangsung di Stasiun LPP RRI Jayapura, Kamis (10/07/25).
Adapun Narasumber yang hadir dalam Dialog Interaktif tersebut adalah Dirbinmas Polda Papua, Kombes Pol. Erick Kadir Sully, S.I.K., yang dipandu oleh Sdr. Arul Firmansyah.
Dalam paparannya, Kombes Pol. Erick menjelaskan bahwa Direktorat Binmas memiliki tugas preemtif dalam mendeteksi dan mencegah potensi gangguan keamanan. Dirbinmas Polda Papua membawahi empat subdirektorat utama, yakni Subdit Satpam Polsus, Subdit Polmas, Subdit Bintipsos, dan Subdit Kamtibmas, serta Bagbinops dan Subbagrenmin. Salah satu garda terdepan mereka di lapangan adalah para Bhabinkamtibmas yang berjumlah 1.088 personel dan tersebar di tiga provinsi: Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
“Kemitraan antara polisi dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga keamanan di tanah Papua. Kami tidak bisa bekerja sendiri. Maka dari itu, sinergi dengan komunitas, paguyuban, tokoh adat, tokoh agama, hingga kelompok tani sangat penting,” ujar Kombes Erick.
Selama dialog, berbagai topik dibahas, mulai dari peran polisi dalam program operasi Rasaka Cartenz hingga pendekatan khusus yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas dalam mendekatkan diri ke masyarakat Papua melalui kearifan lokal. Dirbinmas mencontohkan pemanfaatan rumah adat seperti Honai dan Isore sebagai sarana penyelesaian konflik berbasis adat. Selain itu, ia juga menyampaikan peran polisi dalam program ketahanan pangan, seperti Festival Colo Sagu dan penanaman jagung di wilayah kampung adat Aib, Kabupaten Jayapura.
Ketimpangan rasio jumlah polisi dan masyarakat turut menjadi sorotan. Dengan 1.088 Bhabinkamtibmas untuk melayani lebih dari 3 juta penduduk di tiga provinsi, Dirbinmas menekankan pentingnya kolaborasi antara polisi dan masyarakat sebagai solusi atas keterbatasan tersebut.
Dialog ini juga diwarnai interaksi aktif dari penelpon, termasuk apresiasi dan masukan dari masyarakat terkait peran polisi dalam menangani persoalan sosial seperti anak jalanan dan orang dengan gangguan jiwa. Dirbinmas menyambut baik saran yang disampaikan, serta menegaskan pentingnya peran lintas sektor—baik pemerintah, tokoh agama, maupun masyarakat sipil—dalam mengatasi persoalan sosial di Papua.
“Kami ingin menjadi sahabat masyarakat, bukan sekadar aparat. Maka kami terus menjalin kemitraan yang erat dengan masyarakat dan pemerintah setempat. Polisi adalah bagian dari masyarakat, dan masyarakat adalah bagian dari polisi,” tegas Kombes Erick di penghujung acara.
Program berlangsung dengan aman, tertib, dan interaktif. Laporan ini disusun sebagai bahan dokumentasi kegiatan serta masukan dan evaluasi program untuk Bidang Humas Polda Papua.(rd)